Selasa, 21 Agustus 2012

Wisata Sejarah Jakarta


Musim liburan paling enak diisi dengan menikmati tempat-tempat wisata lokal Indonesia. Salah satu tujuan wisata menarik yang juga tujuan wisata yang dapat menambah wawasan adalah berkunjung ke berbagai museum sejarah. Di Jakarta cukup banyak tujuan wisata sejarah yang dapat dikunjungi bersama keluarga terutama untuk anak-anak. Dengan biaya yang relatif terjangkau tujuan wisata sejarah ini merupakan tujuan alternatif yang bisa kita pilih bila waktu liburan datang. Berikut beberapa tujuan wisata sejarah di Jakarta yang dapat anda kunjungi:
  • Museum Sumpah Pemuda
Terletak di Jalan Kramat Raya No. 106 Jakarta Pusat. Memiliki koleksi peninggalan sejarah yang berhubungan dengan Sumpah Pemuda 1928 dan peninggalan sejarah pada masa pergerakan kepemudaan Indonesia. Dahulu gedung ini adalah rumah pribadi milik Sie Kok Liong. Museum Sumpah Pemuda dibuka hari selasa- jumat pukul 08.00-15.00WIB dan hari sabtu-minggu pukul 08.00-14.00WIB.

  • Museum Taman Prasasti
Terletak di Jalan Tanah Abang No. 1 Jakarta Pusat. Merupakan  merupakan museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda. Menyimpan koleksi   prasasti batu nisan dan miniatur makam dari seluruh Indonesia.


  • Monumen Nasional
Terletak di lapangan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Monas dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Monumen setinggi 132 meter ini mempunyai mahkota lidah api dilapisi emas seberat 35 kilogram dan ditambah menjadi 50 kilogram saat perayaan 50 tahun Indonesia pada tahun 1995. Lidah api di puncak Monas melambangkan semangat perjuangan yang terus menyala. Monumen Nasional dirancang oleh arsitek asli Indonesia yaitu Fiedrich Silaban dan R.M Soedarsono. Monumen nasional bibuka setiap hari dari jam 08.00-15.00 WIB kecuali setiap hari senin minggu terakhir akhir bulan ditutup untuk umum.

  • Museum Fatahillah
Banyak dikenal sebagai museum Batavia, gedung ini dahulu digunakan sebagai gedung Balai Kota pada jaman kolonial Belanda dan dibangun pada tahun 1707-1710. Berdiri dengan luas lebih dari 1300 meter persegi, bangunan ini terdiri dari bangunan utama dan dua sayap timur juga barat. Museum Fatahillah terletak dijalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat.
  • Museum Bahari

Terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Jakarta Utara. Museum ini menyimpan sejarah di bidang kelautan dari Sabang sampai Merauke. Museum Bahari menempati gedung tua bekas benteng Cuylenburg yang dahulunya merupakan gudang rempah – rempah VOC dan dibangun tahun 1652. Museum ini menyajikan berbagai model perahu dan kapal tradisional Indonesia seperti kapal perang dari maluku “Kora – Kora” perahu layar tiang panjang dari Bugis “Phinisi” dan juga “Sarkopagus” yaitu kuburan yang berbentuk perahu dari suku Batak. Juga dipamerkan pula berbagai jenis biota laut yang telah diawetkan seperti : kerang, penyu dan satwa langka laut lainya. Aneka peralatan navigasi dan peralatan kebaharian lainya juga banyak dipamerkan di sini.Di depan museum Bahari terdapat menaa syahbandar yang dibangun pada tahun 1839 dan berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar masuk pelabuhan sunda kelapa kala itu.



Sabtu, 18 Agustus 2012

1 Syawal 1433H


ilustrasi rukyat penentuan 1syawal 1433 H
Hasil sidang yang dilakukan pemerintah telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan putusan resmi pemerintah. Hasil ini merupakan penggabungan dari hasil hisab dan rukyat yang sudah dilakukan sebelumnya oleh berbagai pihak. Suryadharma mengatakan, dalam penentuan 1 Syawal, Kemenag menginstruksikan kantor wilayah agama di daerah untuk memantau hilal di tempat-tempat strategis.
Kementerian Agama akhirnya menetapkan 1 Syawal 1433 H jatuh pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2012. Hal ini diputuskan pada sidang itsbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di kantor Kementerian Agama, Sabtu petang ini Suryadharma mengatakan, hasil hisab dan rukyat tidak berbeda satu sama lain. Tidak ada keraguan lagi bahwa 1 Syawal 1433 H bertepatan dengan hari Minggu (19/8).
Sebelumnya, hasil hisab secara matematis di sejumlah lokasi di seluruh Indonesia menyimpulkan bahwa 1 Syawal 1433 H jatuh pada Minggu 19 Agustus 2012. Kesimpulan ini didasarkan atas ketinggian hilal, umur hilal, dan jarak antara matahari dengan bulan. Misalnya, hasil ijtima Sabtu (18/8) di Pelabuhan Ratu, ketinggian hilal sudah mencapai 6,65 derajat dan umur hilal 18 jam 59 menit 35 detik.

sumber gambar: sindikasi